Selasa, 07 Februari 2017

TERJADINYA PEMUSATAN KEKUASAAN

TERJADINYA PEMUSATAN KEKUASAAN
Oleh Sulardi
Resume

Di Indonesia, masih banyak terjadi pemusatan kekuasaan sehingga masih banyak desa desa maupun daerah daerah yang pembangunannya tertinggal. Setelah dilihat lebih jauh ternyata pemusatan kekuasaan terjadi sudah sejak pemerintahan Orde lama.
Pada saat Orde lama, Ir. Soekarno yang menjabat sebagai presiden seolah olah memegang kekuasan dan kedaulatan negara seorang diri yang terdapat dalam Maklumat Presiden No 1 tahun 1946. Disusul dengan Maklumat Presiden no. 6 tahun 1947. Meskipun pada saat ditetapkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, masih banyak terjadi penyimpangan konstitusi bahkan ditetapkannya MPRS yang mengangkat Ir. Soekarno sebagai presiden seumur hidup.
Penyimpangan konstitusi pada masa ini berakhir setelah ditumpasnya G30S/PKI. Pemerintahan Orde Baru menggantikan Orde Lama dengan melaksanakan UUD secara murni dan konsekuen. Namun pada kenyataannya, fungsi dari lembaga pemerintah seperti DPR belum sepenuhnya berjalan efektif.
Pada masa orde baru ada dua pilihan yang dapat diambil untuk  pembangunan sektor ekonomi, yaitu pemerataan atau pertumbuhan. Dan yang dipilih pemerintah adalah pertumbuhan. Oleh sebab itu ada lembaga yang menjadi tumbal (alasan) agar pertumbuhan dapat berjalan, yaitu DPR. Namun, setelah ekonomi membaik pemerintah tidak segera kembali ke pemerataan, justru pertumbuhan yang makin luar biasa. Ini tak lain juga disebabkan karena jabatan presiden, dimana sebagai mandataris MPR.
Untuk mengatasi permasalahan diatas harus diberlakukan beberapa perubahan besar, yaitu dengan pencabutan paket undang undang politik. Hal ini dilakukan agar DPR dapat menjalankan tugasnya dengan berani dan cerdas, sehingga paling tidak dapat mengubah kebijakan pemerintah yang asalnya pertumbuhan menjadi pemerataan.




PENGGULINGAN KEKUASAAN:
ANTARA ORLA DAN ORBA
Oleh Panji Semirang
Resume
Pemerintahan Orde Baru merupakan bentuk koreksi dari pemerintahan Orde Lama, dimana terdapat pengorbanan secara langsung maupun tidak langsung. Pertumpahan darah pergantian Orba dilakukan oleh orang-orang bersenjata terhadap pendemo di Universitas Trisakti yang memakan korban lebih dari 1.000 orang.
Sebelum itu tercatat ada dua korban yang mati pada demo yang dilakukan di depan Istana Merdeka tahun 1966, yaitu Rahman Hakim dan Zubaidah. Jatuhnya korban diatas demo rakyat tersebut memicu percepatan aksi reformasi selanjutnya. Setelah pemakaman korban tragedi Trisakti, terjadi kerusuhan dimana mana yang tak dapat dikendalikan. Akibat dari demo tersebut, ekonomi negara mengalami penurunan yang luar biasa. Rupiah dikebiri dari Rp.1000 menjadi Rp.1, disusul naiknya harga bensin dari Rp.200 menjadi Rp.1000 serta naiknya tarif angkutan umum.
Penyebab demo diatas karena partai politik yang pongah dan presiden yang sangat berkuasa. Penyebab mereka menjadi berkuasa karena hukum yang berlaku masih belum benar dan tidak dilaksanakan dengan benar pula. Nasakom merajalela, PNI, PKI, dan Golkar malang melintang.
Namun setelah turunnya Jendral AH Nasution dan Letjen Soeharto, pelan pelan situasi dapat dikendalikan. Melihat mahasiswa Universitas Indonesia yang suka kritik pemerintah, Kampus UI di Salemba harus dipecah dan diaktifkan kembali Kampus UI Rawamangun. Untuk mengatasi itu, kampus UI dijauhkan dari tempat kekuasaan yang kemudian akhirnya didirikan di Depok.
Peristiwa tragis sejarah yang berulang sebenarnya dapat dicegah. Semacam hukum karma, namun mereka yang berhati hati dan sadar akan sejarah akan terhindarkan untuk kesalahan dan tragedi yang sama.

SAMPANG DAN TRADISI PERLAWANAN
Oleh Anwar Hudijono
Resume
Sampang merupakan daerah yang terletak di Madura, dimana orang luar mengenal masyarakatnya dengan sifat yang kaku yang keras. Dibalik sifat tersebut, tersimpan tradisi yang jarang dimiliki oleh masyarakat daerah lain.
Masyarakat Sampang memiliki tradisi untuk melawan kezaliman penguasa. Perlawanan merupakan ornamen kultural Sampang. Ketika rezim Orde Baru melakukan penggarapan partai politik untuk memenangkan Golkar, Sampang menjadi basis perlawanan Partai Nahdlatul Ulama pada pemilu 1971.
Sampang sempat menjadi rebutan Golkar dan PPP dalam mendapatkan suara dalam pemilu 1992 dan 1997, namun masyarakat asli Sampang masih mempertahankan tradisinya yaitu tidak mendukung serta melawan kezaliman penguasa.
Sampai Orde Baru runtuh, Sampang merupakan daerah yang sulit “ditaklukkan”, yang dibuktikan saat waduk Nipah yang gagal di bentuk. Ini disebabkan karena masyarakat Sampang mampu melawan dengan stamina tinggi terhadap proses birokratisasi yang dilakukan pemerintah dalam menguasai seluruh kehidupan masyarakat.
Analisis
  1. Uraikan saluran apakah yang digunakan oleh orde baru untuk memperkokoh kekuasaannya? Tunjukkan bukti-bukti dari bacaan anda! Adakah bukti bahwa kekuasaan pemerintah orde baru bersifat kumulatif?
Jawab:
Pada bacaan pertama, terdapat dua saluran kekuasaan yaitu saluran politik dan saluran ideologi.
  • Saluran politik merupakan penguasa melalui badan badan legal membuat peraturan peraturan yang harus ditaati masyarakat.
    Bukti pada bacaan pertama yaitu pada tokoh presiden, dimana presiden sebagai pemegang kekuasaan dan peraturan perundangan membentuk peraturan yang cenderung menguatkan kekuasaan yang dimilik presiden yang cenderung menyimpang secara yuridis dan konstitusi.
  • Saluran Ideologi merupakan pembenaran ajaran yang bertujuan untuk menerangkan dan memberi dasar pembenaran bagi pelaksanaan kekuasaan. Bukti pada bacaan pertama yaitu pada pemerintah, dimana pemerintah mendoktrin masyarakatnya bahwa apa yang dikatakan pemerintah adalah benar.
Pada bacaan kedua, saluran militer.
  • Saluran Militer merupakan pelaksanaan kekuasaan disertai paksaan yang menimbulkan rasa takut pada masyarakat sehingga takut pada penguasa. Bukti pada bacaan kedua yaitu pada saat militer mengerahkan kekuatannya untuk meredakan pada demonstran yang berdemo.
Pada bacaan ketiga, terdapat saluran militer dan saluran tradisional.
  • Saluran militer pada bacaan ketiga terjadi pada tragedi Nipah dimana masyarakat petani yang melakukan perlawanan terhadap apparat militer untuk mempertahankan martabat dan hak-hak merdeka.
  • Saluran Tradisional merupakan pelaksanaan kekuasaan yang disesuaikan dengan tradisi kekuasaan yang dikenal di dalam masyarakat. Bukti pada bacaan ketiga adalah tradisi masyarakat Sampang yang secara turun menurun melawan kezaliman pemerintah yang haus akan kekuasaan (penguasa).
Kekuasaan pemerintahan orde baru bersifat kumulatif. Karena pada orde baru kekuasaan yang dimiliki oleh presiden semakin lama semakin naik dan semakin kuat. Buktinya, presiden mengeluarkan berbagai peraturan dalam saluran politik, agar kekuasaan yang dimiliki semakin besar.

  1. Apakah runtuhnya kekuasaan orde baru disertai dengan anomie? Tunjukkan bukti bukti dari bacaan anda!
Jawab:
Ya. Disertai dengan anomie. Karena anomie merupakan keadaan tanpa adanya aturan yang berlaku pada saat tertentu. Bukti dari bacaan diatas yaitu pada saat lengsernya kekuasaan Orde Baru, dimana mahasiswa melakukan demonstrasi dengan semangat yang membara sehingga melanggar peraturan pemerintah yang berlaku pada saat itu. Sedangkan pemerintah (militer) juga melakukan pelanggaran hukum yaitu menghilangkan nyawa (membunuh) demonstran. Pelanggaran yang dilakukan kedua belah pihak itu seakan akan di dalam negara tidak ada peraturan yang berlaku sehingga dapat dibilang disertai dengan anomie.

  1. Berdasarkan pemikiran Horton dan Hunt (1996), model kekuasaan manakah yang pernah berlaku di Indonesia? Tunjukkan bukti-bukti dari bacaan anda!
Jawab:
Pada bacaan pertama, model kekuasaan yang dikuasai oleh golongan elite. Buktinya dimana pemerintah pada saat orde lama seolah olah kebijakan pemerintah dan segala sesuatunya hanya dipegang oleh presiden dan pejabat. Golongan elit tersebut mendominasi dan mengatasnamakan rakyat.
Pada bacaan kedua, model kekuasaan yang bersifat polimorfik. Buktinya dalam berjalannya pemerintahan orde baru, pengambilan keputusan atas masalah dipegang oleh dua kubu, pemerintah dan partai politik. Seolah olah dalam negara ini ada dua kekuasaan, ini disebabkan karena hukum yang berlaku masih belum benar dan tidak dilaksanakan dengan benar pula.
Pada bacaan ketiga, model kekuasaan adalah polimorfik. Buktinya pada saat pemilu pada 1992 dan 1997 dimana partai Golkar dan PPP saling berebut daerah Sampang. Terjadi persaingan pengaruh dan pengaruh faktor keadaan, sehingga dalam mencapai keputusan melalui proses konflik dan kompromi.

  1. Bandingkan pola kekuasaan di Indonesia pada tingkat negara dengan tingkat daerah (mengacu pada kasus sampan, 2000)! Apakah kekuasaan dan wewenang berada pada satu tangan?
Jawab:
Pola kekuasaan Indonesia pada negara adalah tipe Demokratis, artinya pelapisan ditentukan oleh kemampuan seseorang dan terkadang melalui faktor keberuntungan. Contohnya presiden dan wakil presiden yang dipilih melalui pemilu, karena dianggap memiliki kemampuan yang memadai sehingga pantas untuk menjadi pemimpin negara.
Pola kekuasaan Indonesia pada tingkat daerah adalah tipe Demokratis juga. Karena pelapisan ditentukan oleh tingkat kemampuan seseorang. Contohnya dalam pemilihan Bupati di daerah Sampang. Bupati harus mempunyai kemampuan untuk mengatur daerah Sampang sehingga dapat dipilih oleh warga Sampang.
Kekuasaan kedua contoh diatas berada di dalam satu tangan, yaitu Presiden (tingkat negara) dan Bupati (tingkat daerah), namun wewenang tidak dalam satu tangan. Karena wewenang dalam suatu birokrasi tidak dapat hanya dipegang oleh suatu pemimpinnya saja, tetapi juga lembaga negara atau perangkat pemerintahan yang sudah diatur wewenangnya dalam undang undang dan peraturan untuk saling melengkapi dalam melaksanakan tugas memimpin dan mengatur daerah / negaranya masing masing.

  1. Apakah istilah “perlawanan” atau “kontra orde baru” atau “penggulingan/menggulingkan kekuasaan” yang anda temukan dalam bacaan anda mengacu pada gerak kekuasaan atau gerak kepemimpinan? Tunjukan bukti dari bacaan anda!
Jawab:
Ya. Konteks perlawanan / kontra / penggulingan / menggulingkan disini artinya adalah gerak rakyat khususnya pemuda yang sudah muak dengan segala kebijakan yang menyengsarakan rakyat. Rakyat disini sebagai pemegang kekuasaan terbesar negara bergerak untuk melakukan suatu perubahan. Buktinya, pada bacaan dua dimana mahasiswa dan rakyat melakukan demonstrasi di depan istana dan diberbagai titik penting negara, meskipun banyak memakan korban, ada hasil yang akhirnya dapat menggulingkan kekuasaan gerak kepemimpinan pada orde lama dan baru.

  1. Membandingkan ketiga bacaan, kesimpulan apa yang dapat anda rumuskan?
Jawab:
Kesimpulannya pada masa orde lama dan baru telah terjadi berbagai permasalahan yang disebabkan oleh penyelewengan kekuasan. Sehingga terjadi perlawanan dari rakyat khususnya mahasiswa untuk melengserkan kepemimpinan yang tidak sesuai dengan yuridis dan konstitusi. Meskipun dilakukan dengan anomie, hal ini dilakukan agar tidak terjadi permasalahan yang lebih kompleks, sehingga tatanan negara dapat dibangun dengan baik sebagaimana mestinya.
Dari ketiga bacaan diatas, menggunakan saluran Militer, Politik, Tradisional, dan Ideologi sebagai pemerintah untuk memperkuat kekuasaannya. Model kekuasaan yang pernah digunakan polimorfik dan golongan elit. Dan ketiga-tiganya menganut tipe demokratis dalam sistem umum pelapisan kekuasaan.

0 comments:

Posting Komentar