Selasa, 07 Februari 2017

STRUKTUR INTERAKSI KELOMPOK ELIT DALAM PEMBANGUNAN

STRUKTUR INTERAKSI KELOMPOK
ELIT DALAM PEMBANGUNAN
Oleh: Sunyoto Usman
Resume 1

Kelompok elit merupakan kelompok kecil yang disegani, dihormati, kaya dan berkuasa. Kelompok ini merupakan minoritas superior. Sedangkan massa adalah mayoritas inferior. Ada dua pendapat tentang bagaimana terbentuknya kelompok elit. Pertama, bahwa kelompok elit terbentuk dengan proses alami. Kedua, terbentuk karena kompleksitas organisasi sosial.
Kelompok elit kebanyakan berasal dari pejabat (formal leaders). Kelompok Elit juga berasal dari informal leaders, yaitu orang yang banyak di dengar pendapatnya dan diikuti oleh masyarakat meskipun tak memiliki jabatan. Hingga saat ini, dalam masyarakat masih ditemukan tipologi elit institusional (institusional elits) dan elit lain yang berada di luar garis birokrasi (non-legitimated elits).
Penelitian tentang elit dilakukan di tiga desa santri, dimana desa agamis harusnya didominasi oleh tokoh agama. Ada dua alasan mengapa tiga desa itu dijadikan penelitian. Pertama, karena banyak sekali jumlah pengikut Qodiriyah-Naqsabandiyah. Kedua, masyarakatnya mendukung dan menjaga ketahanan organisasi politik Islam. Dari penelitian itu, ada 3 pendekatan yang digunakan untuk mengidentifikasi kelompok elit, yaitu positional approach, reputational approach dan decisional approach.
Penghitungan data penelitian ini menggunakan program komputer network analysis yang dapat menunjukkan tingkat jangkauan antar actor (reachability), jarak hubungan (part distance) dan jumlah klik (cluques).Dari data yang telah dikumpulkan, kedudukan elit dalam jaringan dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu the liaison (elit yang menghubungkan dua klik atau lebih), the bridge (elit anggota suatu klik dan menghubungkan kliknya dengan klik yang lain) dan the isolated (elit yang tidak berhubungan dengan elit lain atau terisolir).
Resume 2
TOLONG BANTU PERBAIKI PERTANIAN KAMI
Oleh: Muhammad Syaifullah
Permasalahan yang melanda masyarakat di sekitar hutan Taman Nasional (TN) sudah adamsejak lama, yaitu permasalahan tentang sengketa pembukaan lahan TN yang dapat menggundulkan hutan di daerah Tanjung Limau tersebut. Permasalahan ini dilatarbelakangi oleh masyarakat yang menganggur dan miskin karena tidak mendapat perhatian lebih dari pemerintah, sehingga mereka mencari uang dengan membuka lahan TN di daerah Tanjung Limau.
Masyarakat pada umumnya bersawah, namun karena dalam dua tahun terakhir dilanda kekeringan dan diserang hama tikus, mereka beralih berkerja sebagai penebang hutan dan membuat kayu arang. Mereka terpaksa bekerja seperti itu karena hanya itu satu satunya mata pencaharian mereka. Oleh sebab itu, masyarakat sering terlibat masalah dengan jagawana, penjaga hutan TN.
Terdapat banyak sekali perlawanan yang dilakukan warga terhadap Balai TN Kutai yang sedang melakukan penyelamatan kawasan hutan konservasi yang menimbulkan ketegangan antara warga dengan petugas. Menurut Tony Suhartono, masalah ini disebabkan karena selama 20 tahun terakhir pengelolaan TN Kutai tidak pernah memperhatikan community development terhadap pemukiman di dalam kawasan.
Dengan situasi ini, banyak pihak yang mencari kentungan. Oknum Kepala desa atau dusun, Babinsa serta para pelaku dari daerah lain membuka lahan serta membagi bagikan lahan di daerah ini. Keadaan ini diperburuk dengan pengaspalan jalan, tiang listrik, serta pembagian surat hibah yang menambah maraknya perluasan pembukaaan lahan. Tidak adanya hukum yang jelas membuat wilayah tiga desa disana tidak ada batas dan selalu memperluas wilayahnya masing masing.
Tugas
  1. Konsep interaksi sosial dari kedua bahan bacaan tersebut!
Jawab:
Teks 1 :
Interaksi sosial terjadi pada kelompok elit (superior) dengan massa (inferior). Kelompok elit dapat mempengaruhi dalam bidang pemilihan, adat, agama dll. Disini terjadinya interaksi kerjasama, dimana kelompok elit dan massa berkerjasama untuk memilih pemimpin mereka.
Teks 2:
Ketidakpedulian pemerintah kepada masyarakat sekitar hutan membuat masyarakat pindah ke hutan. Tidak adanya interaksi yang mendalam antara pemerintah dengan masyarakat menimbulkan konflik antara pemerintah dengan masyarakat. Terjadinya Interaksi kontravensi, dimana masyarakat terlibat konflik namun juga bersaing dengan penjaga (pemerintah) dan pendatang dari luar.
  1. Bentuk-bentuk interaksi sosial : kerjasama, akomodasi, asimilasi, persaingan, kontravensi dan konflik.
Jawab:
Kerja sama (Cooperation) adalah bekerja bersama dalam rangka mencapai sesuatu tujuan bersama. Maksudnya adalah suatu hubungan yang telah disepakati kedua belah pihak untuk menjalin suatu perjanjian untuk berkerja bersama untuk menyelesaikan sesuatu ataupun mencapai tujuan tertentu.
Akomodasi (Accommodation) adalah suatu keadaan keseimbangan atau usaha-usaha mengakhiri pertikaian secara permanen atau sementara di antara pihak-pihak yang berkonflik, paling sedikit dalam hal-hal yang disepakati. Maksudnya adalah kesepakatan yang dilakukan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan.
Asimilasi (Assimilation) adalah proses sosial yang ditandai dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdpaat antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia. Maksudnya adalah usaha untuk menyatukan perbedaan demi kepentingan dan tujuan bersama.
Persaingan (Competition) adalah suatu proses sosial dimana dua orang atau lebih berjuang dengan bersaing satu sama lain untuk memiliki atau mempergunakan barang-barang yang berbentuk material atau bukan material. Dalam hal ini, seperti perlombaan dimana seseorang / kelompok saling berlomba untuk menang dan menjadi yang terbaik.
Kontravensi (Contravention) adalah bentuk antara persaingan dan konflik. Suatu kontravensi ditandai dengan adanya perasaan tidak suka / bertentangan dengan lawan.
Konflik (Conflict) adalah proses sosial dimana orang-perorangan atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lain atau lawan dengan ancaman dan/atau kekerasan. Maksudnya disini adalah permasalahan yang terjadi antar individu.
  1. Matriks antara bentuk-bentuk interaksi sosial tersebut dengan “pihak-pihak yang berinteraksi” dengan kategori antar perorangan, perorangan dan kelompok, antar kelompok.
Jawab:
Teks 1:
Bentuk Interaksi SosialAntar PeroranganAntar Perorangan dan kelompokAntar kelompok
KerjasamaKerjasama antara kelompok elit dengan massa untuk melakukan program pembangunan.Kerjasama yang dilakukan Pemerintah pusat dengan masyarakat dalam menggalang dana pembangunan.Kerjasama antara lembaga sosial pedesaan.
AkomodasiPeran masyarakat dalam pengumpulan dana tambahan untuk organisasiKelompok elit menjadi seorang pemimpin massa.Penyelesaian permasalahan masyarakat oleh lembaga pamong desa dengan lembaga sosial pedesaan.
AsimilasiMasyarakat desa yang menjadi pengikut Qadriyah Naqsabandiyah dan mempertahankan organisasi sospol Islam
PersainganAdanya persaingan dalam pemilihan ketua / anggota organisasi sosial pedesaan. ( Contoh:  LKMD, Pamong desa)Persaingan antara kelompok elit, petani kaya dan pemimpin agama dalam musyawarah mufakat.
KontravensiAdanya konflik dan persaingan antar elit kelompok seperti pemimpin agama dengan petani kaya.Kelompok petani dan pemimpin agama.
Konflik
Teks 2:
Bentuk Interaksi SosialAntar PeroranganAntar Perorangan dan kelompokAntar kelompok
KerjasamaKerjasama antara pendatang dengan oknum kepala desa dalam pembagian tempat.Kerjasama oknum kepala desa dengan masyarakat sekitar dalam mengurus pembagian wilayah.Kerjasama masyarakat dengan perusahaan dalam bidang pekerjaan.
AkomodasiAndi M dengan para jagawan untuk menyelesaikan sengketa kayu.Jagawan dengan tokoh Kondolo dalam menyelesaikan sengketa hutan.
AsimilasiPetani yang beralih profesi menjadi seorang pembuat kayu arang.
PersainganPerebutan lahan TN Kutai oleh warga masyarakatPersaingan pendatang dengan masyarakat dalam perebutan lahan TN Kutai
KontravensiTerjadi ketegangan antara petugas dengan masyarakat.
KonflikKesalahpahaman Ade Suharso dengan kepala dusun Kandolo tentang warga yang bekerja sebagai pencari kayuPara Jagawana yang diancam mobilnya akan dibakar massa.
  1. Derajat integrasi dan disintegrasi dari pihak yang berinteraksi.
Jawab:
Teks 1:
Adanya integrasi di dalam masyarakat, dimana kelompok elit memimpin suatu daerah dan masyarakatnya mendukung dan mengikutinya. Ketergantungan yang terjadi pada elit dengan massa (superior dengan inferior).
Teks 2:
Adanya disintegrasi di dalam masyarkat, yaitu terjadinya perpecahan antara masyarakat desa dengan petugas pemerintahan. Dimana, tidak adanya suatu kesepakatan bersama yang dapat di raih untuk menyelesaikan permasalahan dan sengketa lahan hutan TN.

0 comments:

Posting Komentar