Selasa, 07 Februari 2017

REVOLUSI HIJAU DAN PERUBAHAN SOSIAL DI PEDESAAN JAWA

REVOLUSI HIJAU DAN PERUBAHAN SOSIAL DI PEDESAAN JAWA
Oleh Sediono M.P. Tjondronegoro
Resume
Revolusi Hijau telah ada di Indonesia sejak 1960, merupakan program pertanian yang mengacu pada intensifikasi pertanian tanaman pangan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi tanaman padi tanpa mengubah struktur sosial pedesaan. Setelah seperempat abad, program ini mencapai titik kesuksesannya yaitu terciptanya swasembada beras.
Swasembada beras sebenarnya sudah dirumuskan pada tahun 1961-1969, oleh Departemen Perancangan Nasional (Deparnas). Namun sasaran Deparnas tidak berhasil dicapai, terbukti pada tahun 1961-1964 Indonesia mengimpor lebih dari satu juta ton beras. Penyebab tidak tercapainya sasaran Deparnas karena Koperasi Pertanian dikelola oleh lurah dan pamong desa, bukan oleh entrepreneur  sehingga tidak dapat berkembang. Selain itu, pendekatan Bimbingan Massal (Bimas) yang tidak sesuai harapan, karena terjadinya penyelewengan pembagian Bimas serta dampak serangan hama wereng banjir atau malapetaka lain.
Masalah penerimaan paket Bimas ini menjadi masalah utama Indonesia pada saat itu, hingga menyebabkan perubahan pelapisan sosial dalam masyarakat tani. Dimana lapisan teratas petani mendapatkan keuntungan yang lebih, dapat menarik kredit lebih banyak serta memanfaatkan kerja yang cukup banyak. Disisi lain petani kecil bermigrasi ke kota untuk beralih profesi menjadi pekerja informal.
Masuknya teknologi baru di bidang pertanian menambah pelapisan dalam masyarakat desa yang ditandai dengan komersialisasi di berbagai desa. Terdapat beberapa indikator yang dipakai untuk mengukur tingkat komersialisasi, yaitu penggunaan tenaga dalam produksi padi, usaha mengurangi biaya, panen terbuka/tertutup, penjualan padi, dan upah buruh.
Program Revolusi Hijau ini dapat membawa sebuah dampak yang positif, namun juga dapat berdampak negatif, tergantung sudut pandang kita melihatnya. Jika dilihat secara kuantitatif dapat mengantarkan  Indonesia ke swasembada beras. Namun jika dilihat secara kualitatif, program ini hanya dinikmati oleh petani kalangan atas. Oleh karena itu, solusinya dengan mengandalkan sektor jasa, industri kecil dan kerajinan.

Analisis
  1. Deskripsikan perubahan sosial yang dikemukakan pada bacaan Tjondronegoro (1990)!
Jawab:
Berdasarkan bacaan maka terjadi beberapa perubahan sosial di berbagai bidang dalam masyarakat yang diakibatkan oleh gerakan Revolusi Hijau. Salah satunya yaitu terjadi perubahan nilai-nilai kebudayaan di dalam lapisan masyarakat yang semula didasari pada kekeluargaan dan kebersamaan namun saat ini lebih memperhatikan keuntungan antar segelintir orang saja atau dapat dikatakan segala kegiatan yang ada dalam masyarakat didasari pada uang, hal tersebut berakibat pula pada kebudayaan yang berubah dalam masyarakat. Lalu berubahnya pola kelakuan masyarakat desa yang menjadi konsumtif seperti masyarakat kota. Terjadi pula perubahan struktur sosial misalnya perubahan pada organisasi sosial, sistem pelapisan masarakat dan juga kelembagan sosial yang ada di dalamnya.

  1. Dari bacaan tersebut carilah:
  2. Bentuk-bentuk perubahan dari struktur sosial
  3. Tingkatan dan aspek perubahan dari struktur sosial
Jawab:
  1. -Perubahan pada personel, berubahnya jumlah masyarakat desa karena banyak masyarakat desa yang pindah ke kota. Contohnya petani kecil yang cenderung memilih untuk pergi ke kota untuk mencari pekerjaan di sektor informal seperti jasa dan perdagangan keci karena sudah tidak bisa bercocok tanam sebagai buruh tani di desanya.
- Perubahan pada ciri hubungan antara bagian-bagian dari struktur sosial, dalam bacaan terdapat hubungan antara petani yang awalnya memiliki hubungan sakap-menyakap namun saat ini menjadi sewa menyewa. Lalu ada hubungan patron-klien yang semula berlandaskan kekeluargaan namun saat ini menjadi hutang piutang.
Perubahan di dalam fungsi-fungsi dari struktur sosial, dijelaskan dalam bacaan bahwa para petani kecil sudah tidak dapat bercocok tanam lagi karena lahan yang sudah dikuasai oleh petani kaya, sehingga mereka akan lebih memilih untuk pergi ke kota karena menurut mereka pekerjaan di kota lebih menjanjikan.
- Perubahan dalam hubungan di antara beragam struktur, misalnya petani lapisan atas yang menjadi tempat bergantungnya petani kecil.
- Berkembangnya struktur sosial baru, Terbentuknya lapisan sosial baru yang semula hanya petani namun saat ini sudah terdapat pengelompokan yang lebih spesifik antara petani kaya, petani menengah, dan petani miskin.
  1. - Grup: para petani yang mengikuti beberapa program pertanian sehingga timbulah interaksi dan komunikasi antar petani, dan juga pengaruh antar lapisan petani kaya terhadap petani menengah dan petani kecil.
- Organisasi: KUD merupakan Koperasi Unit Desa yang memiliki struktur organisasi yang jelas dan di dalamnya mempunyai suatu aturan tertentu
- Institusi/pranata: Staf, pengajar dan mahasiswa IPB Fakultas Pertaian yang membuat program Swa Sembada Bahan Makanan yang diintensifkan dengan pendekatan Bimbingan Massal (BIMAS).
- Masyarakat: terdapat tingkatan/pelapisan dalam masyarakat petani, yaitu petani kaya, petani lapisan menengah dan petani kecil. Namun petani kecil banyak yang memilih untuk pindah ke kota karena sudah tidak bisa bercocok tanam lagi di desa sehingga mengurangi jumlah petani yang ada di desa.
-Global: Masyarakat petani yang sudah menggunakan teknologi pertanian untuk mempermudah usaha mereka.

  1. Dari keempat faktor sumber perubahan, apakah faktor utama sumber perubahan pada bacaan di atas? Berikan argumentasi Anda atas pilihanpilihan tersebut!
Jawab:
  1. Alam : Keadaan tanah yang semakin sedikit mendorong untuk dilakukannya intensifikasi pertanian.
  2. Kependudukan : Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan bertambahnya jumlah permintaan akan pangan, sehingga memicu intensifikasi pertanian.
  3. Inovasi : Revolusi Hijau yang ditawarkan pemerintah dengan program seperti perkreditan rakyat, koperasi, rehabilitasi pengairan, dan sebagainya.
  4. Difusi : Semakin tidak kondusifnya keadaan di desa menyebabkan buruh tani melakukan urbanisasi ke kota.

Faktor utama sumber perubahan pada bacaan revolusi hijau dan perubahan sosial di pedesaan Jawa yaitu inovasi dan difusi karena telah mendorong perkembangan Revolusi Hijau sehingga menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pertanian yang ternyata berdampak pada perubahan sosial, yaitu urbanisasi yang dilakukan masyarakat desa.

0 comments:

Posting Komentar